Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
SUMMARY
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
A. Melakukan
Orientasi dan Menyambut Karyawan Baru
Orientasi
karyawan adalah prosedur untuk memberikan informasi latar belakang mendasar
mengenai perusahaan tersebut kepada karyawan baru.
Proses
pertama dari orientasi yang dilakukan oleh penyelia dengan menjelaskan
perkara-perkara mendasar seperti jam kerja dan tunjangan. Kemudian menjelaskan
organisasi departemen, memperkenalkan orang tersebut dengan kolega barunya,
mengakrabkannya dengan tempat kerja, dan
mengurangi kegugupan hari pertama. Untuk mendukung orientasi, pemberi kerja
menggunakan teknologi.
B. Tinjauan
Mengenai Proses Pelatihan
Pelatihan (training)
berarti memberikan kepada karyawan baru atau karyawan yang ada ketermapilan
yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka. Pelatihan dapat
melibatkan pemegang pekerjaan sekarang untuk menjelaskan pekerjaan tersebut
kepada karyawan baru, atau kelas selama beberapa minggu atau kelas internet.
Strategi perusahaan secara keseluruhan akan
menentukan tujuan diadakannya pelatihan. Intinya, tugas utama adalah
mengidentifikasi perilaku karyawan yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan
strateginya, dan dari situ kemudian membentuk kompetensi apa yang dibutuhkan
para karyawan. Pelatihan berperingkat lebih tinggi dibandingkan penilaian dan
umpan balik dan tepat di bawah penetapan sasaran dalam pengaruhnya terhadap
produktivitas.
Pemberi kerja harus menggunakan proses pelatihan
yang rasional. Standar emasnya disini adalah masih model ADDIE (
analysis-design-develop-implement-evaluate).
1) Melakukan
analisis kebutuhan pelatihan
Analisis kebutuhan pelatihan dapat menangani
kebutuhan pelatihan strategis/jangka panjang pemberi kerja dan/atau kebutuhan
pelatihannya saat ini. Analisis kebutuhan pelatihan startegis mengidentifikasi
pelatihan yang akan dibutuhkan karyawan untuk mengisi pekerjaan baru di masa
depan. Menganalisis kebutuhan pelatihan karyawan saat ini lebih kompleks karena
harus memastikan apakah pelatihan adalah solusiya. Manajer menggunakan analisis
tugas untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan karyawan baru, dan analisis
kinerja untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan karyawan yang ada.
2) Mendesain
program pelatihan
Mendesain berarti merencanakan keseluruhan program
pelatihan termasuk tujuan pelatihan, metode penyampaian, dan evaluasi program.
Sublangkahnya meliputi penetapan tujuan kerja, menciptakan bagian pelatihan
yang terperinci, memilih metode pemberian program, dan memverifikasi desain
program keseluruhan dengan manjemen.
3) Mengembangkan
program
Pengembangan program berarti benar-benar merakit isi
dan materi pelatihan dari program tersebut. Ini berarti memilih isi actual yang
akan diberikan oleh program tersebut serta mendesain/memilih metode
instruksional spesifik yang akan digunakan.
4) Mengimplementasikan
program pelatihan
Mengimplementasikan berarti benar-benar memberikan
pelatihan tersebut, menggunakan salah satu atau lebih metode instruksional
seperti berikut.
- Pelatihan
on-the-job ( on the job training- OJT) berarti meminta seseorang mempelajari
suatu pekerjaan dengan benar-benar melakukannya. Jenis-jenis pelatihan OJT
adalah coaching atau metode pemain
pengganti, rotasi pekerjaan dan penugasan khusus.
- Pelatihan
magang (apprenticeship training)
adalah proses menjadi pekerja terampil, biasanya melalui kombinasi pembelajaran
formal dan pelatihan on the job jangka
panjang.
- Pembelajaran
informal, dengan melakukan pekerjaan sekaligus berinteraksi setiap hari dengan
kolega mereka
- Kuliah,
adalah cara yang tepat dan sederhana untuk memberikan pengetahuan kepada
sekelompk besar peserta pilihan.
- Pembelajaran
terprogram (programmed leraning),
adalah sebuah metode sistematis untuk mengajarkan keterampilan pekerjaan, yang
melibatkan pemberian pertanyaan atau fakta, memberikan kesempatan kepada orang
tersebut untuk merespons, dan memberikan umpan balik segera kepada pembelajar
mengenai akurasi jawabannya.
- Adapun
metode lain seperti pelatihan instruksi pekerjaan ( job instruction
training-JIT), permodelan prilaku, pelatihan berbasis audiovisual, pelatihan
ruang depan, sistem dukungan kinerja elektronik (electronic performance support systems-EPSS), konferensi video,
pelatihan berbasis computer ( computer-based-training-CBT),
pembelajaran dengan simulasi, teknik pelatihan seumur hidup dan literasi,
pelatihan tim, meningkatkan kinerja melalui SISDM, ruang kelas maya,
pembelajaran bergerak, dan pembelajaran web.
C. Menerapkan
Program Pengembangan Manajemen
Pengembangan
manajemen (management development) adalah segala usaha untuk meningkatkan kinerja
manajerial dengan memberikan pengetahuan, mengubah sikap, atau meningkatkan
keterampilan.
Proses Proses
pengembangan manajemen terdiri atas (1) menilai kebutuhan strategis perusahaan,
(2) menilai kinerja dan keterampilan manajer yang ada, (3) mengembangkan
manajer tersebut.
Pengembangan
manajemen biasanya merupakan bagain dari proses perencanaan suksesi pemberi
kerja, proses yang dilalui perusahaan untuk merencanakan dan mengisi lowongan
tingkat senior. Beberapa program pengembangan manajemen bersifat menyeluruh dan
melibatkan semua atau sebagian besar manajer baru (potensial). Program
pengembangan juga bertujuan untuk mengisi posisi puncak tertentu, seperti CEO.
Berikut adalah
beberapa jenis aktivitas pengembangan yang yang paling popular termasuk
pelatihan on-the-job, pelatihan eksekutif, pembelajaran tindakan, umpan balik
360°, pembelajaran eksperensial, ratret diluar tempat kerja, mentoring, dan rotasi pekerjaan.
- Pelatihan
on-the-job manajerial yang meliputi rotasi pekerjaan, pendekatan coaching/pemain pengganti, dan
pembelajaran tindakan. Rotasi pekerjaan (job
rotation) berarti memindahkan manajer dari departemen satu ke departemen
yang lain untuk memperluas pemahaman mereka mengenai bisnis untuk mengetes
kemampuan mereka. Pendekatan coaching/pemain pengganti dimana peserta pelatihan
bekerja secara langsung dengan manajer senior atau dengan orang yang ia
gantikan. Sedangkan pembelajaran tindakan (action
leraning) member manajer waktu bebas untuk bekerja menganalisis dan
memecahkan permasalahan dalam departemen selain departemen mereka sendiri.
- Pelatihan
dan teknik pengembangan manajemen diluar pekerjaan
· Metode
studi kasus (case study), metode
pengembangan yang mana manjer diberi deskripsi tertulis dari permasalahan organisasi
untuk didiagnosis dan dipecahkan.
· Permainan
manajemen (management games), teknik
pengembangan yang mana tim yang terdiri atas manjer-manajer bersaing dengan
mengambil keputusan terkomputerisasi mengenai siyuasi simulasi yang realistis.
· Permainan
peran (Role Playing), yang bertujuan
untuk menciptakan situasi realistis dan kemudahan meminta peserta pelatihan
untuk mengambil bagian (atau peran) dari orang-orang tertentu dalam situasi
tersebut.
· Pelatihan
yang lain juga seperti seminar diluar, program terkait universitas, universitas
korporat, dan executive coach
D. Mengelola
Program Perubahan Organisasi
Jika terjadi
sebuah masalah dalam sebuah organisasi/perusahaan, manajer dapat mengubah satu
atau lebih dari lima aspek perusahaan seperti strategi, kultur, struktur,
teknologi, atau sikap dan keterampilan karyawan. Tetapi menurut Elop perubahan
tanpa terkecuali juga melibatkan perubahan dalam karyawan itu sendiri dan dalam
sikap, keterampilan, dan prilaku mereka. Sedangkan menurut Lewin semua prilaku
dalam organisasi merupakan produk dari dua jenis kekuatan, mereka uang berusaha
mempertahankan status quo dan mereka
yang mendorong perubahan.
Ada delapan
langkah untuk memimpin perubahan organisasi yaitu tahap pencairan (1) membangun
rasa urgensi, (2) memobilisasi komitmen melalui diagnosis permasalahan secara
bersama-sama, tahap pergerakan (3) menciptakan koalisi pemandu, (4)
mengembangkan dan mengomunikasikan visi bersama (5) membantu karyawan melakukan
perubahan, (6) mengonsolidasikan keuntungan dan menghasilkan lebih banyak
perubahan, tahap pembekuan kembali (7) kuatkan cara-cara untuk melakukan
hal-hal dengan perubahan pada sistem dan prosedur perusahaan, dan (8) pemimpin
harus memantau dan menilai kemajuan.
Terdapat banyak
cara untuk mengurangi perlawanan terhadap perubahan. Salah satu adalah
pengembangan organisatoris , yaitu pendekatan khusus terhadap perubahan
organisasi yang mana karyawan sendiri merumuskan dan menerapkan perubahan yang
diperlukan.
E. Mengevaluasi
Upaya Pelatihan
Terdapat dua masalah mendasar yang
harus ditangani ketika mengevaluasi program pelatihan.
- Yang
pertama adalah mendesain studi evaluasi. Desain ini terdiri dari desain
rangkaian waktu yang mengambil serangkaian ukuran kinerja sebelum dan sesudah
program latihan dan eksperimen terkontrol yang merupakan metode formal untuk
menguji evektivitas program pelatihan, lebih baik dengan sebelum dan sesudah
uji dan kelompok terkontrol.
- Yang
kedua pengaruh pelatihan yang harus diukur. Manajer dapat mengukur empat
kategori dasar hasil atau pengaruh pelatihan seperti reaksi peserta terhadap
pelatihan tersebut, pembelajaran, perilaku, dan hasil.
Daftar Pustaka Dessler, Gary. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat
Komentar
Posting Komentar